1 thought on “Meluruskan Miskonsepsi IKM di Kalangan Guru

  1. Pertama, ganti kurikulum bukan tujuan, kita melihat kurma sbg alat utk capai tujuan, Kedua bahwa seolah-oleh ada pelaksanaan benar dan salah. Setiap sekolah akan berbeda penerapannya sesuai dengan karakteristik siswa dan tumbuh kembang siswa, ketiga, seolah-olah harus menunggu pelatihan dari pusat dulu, bapak ibu tdk perlu menunggu pelatihan dari pusat, bapak ibu bisa berinisiatif belajar kurma secara mandiri, tidak ada pelatihan yg seragam, keempat, tdk bisa instan untuk belajar kurma, semua perlu proses untuk mengubah cara kita mengajar, kelima, kurna tdk hanya bisa diterapkan di sekolah yang fasilitas lengkap, tapi di semua sekolah dimanapun termasuk di daerah pelosok sesuai degan kesiapan sekolah.

    miskonsepsi kurma, pertama kita perlu melihat bahwa kurma adalah satu dari upaya yang lebih menyeluruh (sistemik) bermuara pada satu tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, prinsip kurma berorientasi pada murid dan materi esensial, guru tdk perlu terburu-buru dalam mengajar, ada jam pelajaran khusus untuk P5, karakter tdk bisa diceramahkan. Struktur Kurma Fleksible,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *