Namanya di Bundek. Singkatan dari si buntut pendek. Seekor anak kucing yang mungkin tersesat diambil OmJay. Karena sepertinya kelaparan oleh OmJay dikasih makan. Kucing ini kuberi nama Bundek (alias buntut pendek), anak pertama saya Intan yang memberinya nama. Si Bundek, anak kucing terlihat kurus ketika datang dan Sekarang Alhamdulillah sudah terlihat bersih dan gemuk.

Bila  anak kucing ini diajarin , maka anak kucing ini bisa membiasakan yang diajari oleh kita. Anak kucing inipun bisa BAB atau Pipis di tempatnya. Si Kujang (kucing kurus bertelinga panjang) sedang menunggu dan menantikan kedatangan anak-anaknya. Namun yang ditunggu tidak segera kunjung datang. Padahal perut si kujang sudah keroncongan karena sudah 2 hari tidak makan.

Lalu seketika aku menoleh di sebelah kiri mendengar suara kecil itu. Oh rupanya itu berasal dari seekor anak kucing yang berusaha untuk mancari makanannya. Anak kucing itu terus mengeong berusaha untuk memakan makanan yang ada di dekatnya.

Anak Kucing

Kucing adalah hewan peliharaan yang sangat disayangi hampir semua orang karena lucu dan mengerti. Kucing juga termasuk hewan yang pintar. Tetapi disamping itu kucing juga harus diberi makanan yang bergizi. Supaya dia cerdas dan penurut. Nah, biasanya kucing kalau diberi makanan pasti akan lebih sering datang kepada kita karena kucing tau bahwa kita sayang sama dia.

Aku memiliki seekor anak kucing yang lucu, warnanya putih hitam dan abu, setiap hari kuberi makan pur di piring yang lucu, kucingku aku senang merawatmu. Seekor anak kucing lucu bertelingan panjang yang sedang menikmati makan siang yang diberikan oleh sang majikan. Berbeda dengan foto anak kucing yang dikirimkan pak Mukminin kemarin. Anaknya ada 6 ekor. Lucu sekali melaihatnya

Ada lagi Si hitam nama kucingnya, dia sahabat anakku yang bungsu. Setiap hari mereka selalu bercanda, Caca selalu ceria bersama si hitam. Dialog Caca dan si hitam membuat aku tersenyum, dan terkadang tertawa sendiri, mereka sangat lucu.

Caca sangat menyayangi si hitam, setiap hari Caca selalu memberi makan, terkadang Caca ngomel-ngomel kalo si hitam tidak mau makan.

“Hitam kenapa kamu diam saja, lagi ga enak makan ya?”, tanya Caca kepada si hitam. Kucing itu hanya mengeong-ngeong manja sama Caca. Oh, ternyata kamu minum tam, gumam Caca sambil pergi je dapur membawa air di gelas.

Setelah aku perhatikan betapa persahabatan yang tulus antara Caca dan si hitam. Begitu juga kita orang dewasa, harusnya mencontoh Caca dan si hitam, agar lebih saling menyayangi baik sesama manusia, maupun pada hewan.

Seekor anak kucing masih menunggu induknya untuk makan bersama. Karena setiap jari dia makan bersama induknya dalam suka maupun duka, ada tidaknya makanan dia selalu senang jika bersama induknya. Sehingga dia sedih jika mau makan belum ada induknya. Oleh karena itu si anak kucing tersebut sambil menoleh kesana kemari menunggu kedatangan indukya.

Kau hidup apa adanya, kau raih yang bisa kau raih, kau ambil makanan secukupnya tanpa ambisi menyimpanya,kau hadapi apa yang ada , kau selalu menjalani hidupmu tanpa bergaya, tak petnah kau tunjukan cakarmu yang tajam, kau banyak yg menyayangi tpi kau tetap ditakuti…

Kucing Kecil

Kucing kecil dengan bulu putih abu
Kupingmu panjang wajahmu imut lucu
Hitam matamu menatap sendu
Sinar matamu isyaratkan sesuatu
Apa kau lapar Kucing kecil?
Dengan perut kosong keroncong kau julur lidahmu
Aku tak mampu melihatmu lesu
Ini sedikit rezeki untukmu
Bola- bola kecil mini enak untuk kau makan Pengganjal lapar
Semoga kau kenyang dan senang
Oh, Kucing kecil
Tersenyumlah dan sehat selalu

Anak kucing yang lugu

Anak kucing yang menemukan makanan, masih menunggu si pemiliknya untuk mrmberikan makanan yang ada di depannya. Anak kucing takut kalau nanti dimakan yg punya makanan takut marah. Oleh sebab itu anak kucing tersebut masih menunggu majikannya untik memberikan kepadanya makanan tersebut. Seekor anak kucing yang yang diberi makan oleh seorang nenek karena rajin mendatangi rumah si nenek yang akhirnya menjadi teman si nenek yang hidup sendirian.

Si Mimi

Suatu sore, ada seekor kucing kurus, dekil, mendekat ke teras rumah Omjay. Omjay segera mengambilnya. Omjay beri makan lalu memandikannya.

Setiap hari Mimi diberi makan di teras. Ternyata beberapa kucing pun mendekat. Mereka makan bersama.

Sungguh luar biasa. Omjay sangat peduli dengan kucing yang merupakan binatang kesayangan nabi Muhammad Saw.

Kucing

Sebenarnya kucing binatang yang lucu, tapi saya tak suka ada kucing di rumah karena anak bungsuku sangat ketakutan jika melihat kucing. Dari pada anakku menjerit ketakutan, lebih baik tidak ada kucing di rumah.

Om Jay memang seorang penyayang kucing sehingga begitu melihat kucing yang lemah, mungkin kelaparan, rasa ibanya muncul.

Jika melihat kisah Nabi Muhammad swa, ternyata salah satu hamba Allah yg penyayang kucing juga, sampai memiliki kucing kesayangan. Oleh karena itu sebagai umat Nabi Muhammad sebaiknya kita mencontoh untuk mau menyayangi kucing. Jika memang tidak suka dengan hewan tersebut, setidaknya jangan sekali- kali menyakitinya.

Bubble
Kami butuh waktu lama untuk akrab
Ia butuh beberapa kali hardikan untuk aku sayangi
Sesekali mata mungilnya menatapku jenaka
Masih terlalu kecil saat ia ingin disayang
Akhirnya, ketika sayang itu hadir
Selalu setia ia nantikan aku dipintu dapur
Ia hafal waktunya makan
Selalu terdengar suara Nyom..nyom…nyom… sambil nikmati makanannya
Sayang…kami terlibat drama
Saat sayang sayangnya….
Ia hilang, katanya dibuang tetangga
Upss….ngak boleh suudzon kan?

Kucing yg kurus
Anak kucing yg kelaparan , barangkali si anak kucing sudah lama susah mendapatkan makan , terlihat dari wujud tubuhnya yang kerempeng dsn muka yang pucat ppasi..Kucig yang lainyz lahsp sekali tapi kucing yang satu ini malas malas makannya.

Saya merasa iba dengan kucing yang kurus tersebut . Kusiapkan makanan kucing agar si anak kucing mau memakannya dengan lahabnya. Tapi sayang, dia makan lahap tapi tdak selahab kucing yang lain.

Sore tadi anakku Nermai bermain dengan seekor kucing kecil yang lucu. Warna abu-abu-putih membuatnya semakin manis dengan telinga yang berdiri tegak

“Nak..ini kucing siapa?, tanyaku dengan penuh heran
“Tidak tahu bu..tadi aku menemukannya di belakang rumah, tampakknya dia kelaparan dan kedinginan” Jawab anakku sambil mengamati kucing iti.
“Kelihatannya lapar dan kedinginan” kataku

Anakku bergegas mengambil makanan kucing merk “Kit Cat” dan menyiapkannya dalam wadah pakan kucing. Sambil merayu dan mengelus bulu kucing anakku memanggil kucing tersebut,
” Mochi…mochi…ayo makan…push…push…
Begitu anakku menyapa kucing tersebut dan terus mengelus anak kucing agar merasa nyaman, tidak takut dan mau makan makanan yang sudah disiapkan…

Foto OmJay terlihat bersih, wajah berseri tapi senyumnya dipaksakan, karena foto ini akan dipajang sebagai DP WA Om Jay.

Om Jay sering membuat tulisan yang menarik, alur cerita terurut, dan dibacapun enak. Tapi kali ini Om Jay tidak membuat tulisan hanya memajang foto.

Foto diambil pada malam Jumat ba’da isya sepulang dari mesjid dekat rumah Om Jay. Sampai di rumah, Om Jay teringat ingin mengganti foto DP WA karena akan membuat status baru tentang malam Jum’at.

Photo om Jay berseragam putih bersih dan senyumnya juga membuat isi hati bersih .

Photo om m Jay pas memakai peci dan sedikit jenggotnya sudah sedikt memutih .

Photo om Jay ,adalah yang berukuran 3 x 4 dan bisa untuk di jadikan sebagi CV

Pertama kali berjumpa serasa biasa, sebab foto yang terpajang pastilah foto lama. Hanya satu yang terbesit saat itu,wajah hangat penuh persahabatan.

Mulailah rasa penasaran hadir, ia ajarkan tentang menulis, menulislah sederhana tapi mampu memberikan rasa nyaman, nyaman untuk penulis dan nyaman untuk pembaca. Mulailah rasa penasaran hadir, sungguh tulisan yang berbahan sederhana terasa tulus mengalir susupi jiwa. Hangat persahabatan selalu terasa dalam tulisannya.
Malam ini, wajah yang sesungguhnya hadir. Wajah lembut mengabarkan tentang kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang dalam. Tak usah diungkapkan langsung, senyuman itu sungguh mengabarkan tentang kedalaman persahabatan, persaudaraan dan ilmu yang siap direnangi. Oom Jay, terima kasih sebab telah diberikan kesempatan untuk mengenal Oom Jay

Menatap fotomu…ku ingat berpuluh tahun lalu. Saat itu hari sabtu, baru saja ku rebahkan badanku di kasur. Tak berapa lama ada tamu yang datang dan mengabarkan ada berita yang tidak menyenangkan.

Aku segera bergegas menyiapkan pakaian yang disarankan oleh tamu itu. Sambil bersiap diri tak hentinya ku dengar penjelasan orang tersebut akan keluargaku.

Selesai bersiap kami pun berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk keadaan ayahku yang kabarnya jatuh ketika mengendarai sepeda motor . Sepanjang perjalanan tamu yang memperrkenalkan diri dengan nama “Totok” itu menggibur dan menenangkanku dan berkata
” semoga ayahmu baik- baik saja” Aamiin…jawabku dengan hati gundah.

Beliau bernama Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.
Beliau lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972.
Beliau sangat akrab dipanggil Om Jay.

Om Jay adalah seorang penggiat literasi. Telah banyak buku yang beliau tulis, dalah satunya adalah Buku “Guru Penggerak”.

Banyak karya yang sudah Om Jay hasilkan, senang sekali malam ini saya bisa dibimbing Om Jay dalam Pelatihan Buku ber ISBN. Semoga saya bisa menjadi penulis walaupun masih pemula.
Dan semoga ilmunya berkah untuk saya, terimakasih Om Jay, sehat selalu ya.

Melihat fotonya yang sedang tersenyum manis itu akan membuat orang yang menatapnya akan ikut tersenyum juga.

Beliau lah sosok bloger yang luar biasa kinerjanya. Prestasi yang diraihnya benar-benar membuat orang akan termotivasi untuk mencontohnya.

Orang mengenalnya dengan panggilan om Jay. Sosok yang penuh karisma dan mengayomi.
Semoga beliau selalu sehat sehingg bisa membagi ilmunya kepada kita semua.

Pertama kali berjumpa serasa biasa, sebab foto yang terpajang pastilah foto lama. Hanya satu yang terbesit saat itu,wajah hangat penuh persahabatan.

Mulailah rasa penasaran hadir, ia ajarkan tentang menulis, menulislah sederhana tapi mampu memberikan rasa nyaman, nyaman untuk penulis dan nyaman untuk pembaca. Mulailah rasa penasaran hadir, sungguh tulisan yang berbahan sederhana terasa tulus mengalir susupi jiwa. Hangat persahabatan selalu terasa dalam tulisannya.

Malam ini, wajah yang sesungguhnya hadir. Wajah lembut mengabarkan tentang kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang dalam. Tak usah diungkapkan langsung, senyuman itu sungguh mengabarkan tentang kedalaman persahabatan, persaudaraan dan ilmu yang siap direnangi. Oom Jay, terima kasih sebab telah diberikan kesempatan untuk mengenal Oom Jay.

Omjay

Beliau seorang blogger sejati. Setiap hari menulis di blog. Tanpa ide pun beliau lancar menulis. Quote beliau “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”. Quote ini mampu “menyihir” ratusan bahkan ribuan guru untuk menggoreskan tinta di blog masing-masing. Karena menulis, beliau berkesempatan bertemu dengan bapak Jokowi.

Beliau selalu tersenyum di setiap fotonya. Ciri khas beliau. Senyum menunjukkan keramahan. Malam ini beliau memakai Koko putih dan peci putih senada dengan kokonya.

Beliau ini juga seorang guru penggerak sejati. Beliau mampu menggerakkan guru untuk menuangkan ide nya dalam bentuk tulisan.

foto itu awalnya dipikiranku hanya foto biasa saja
namun setelah dipikir pikir dikira seoang ustad yang sering memberikan dakwah di beberapa siaran radio atau TV

tapi dipikiran ku apa betul itu seorang ustad?
setelah mengikuti pelatihan pembuatan buku ternyata Om Jay yg begitu terkenal ya Allah berbahagialah hatiku bisa mengenali lebih dekat lagi dg ilmunya yg begitu luar biasa .
dari sebuah foto ternyata bisa membuat ide tuk.menulis Dengan ilmunya memberikan inspirasi tuk.membuat karya tulis dan sangat seswehana ya Allah terimakasih Om Jay.

Apa yang saya lihat dari sebuah foto dengan background tembok putih. Seorang pria paruh baya. Berpeci putih, berkoko putih, berjanggut putih, dan berkumis pula.

Dalam foto, beliau tersenyum. Senyumnya damai penuh kehangatan. Nampak jelas mengisyaratkan, orangnya ramah dan bijaksana. Itulah sekelumit yang mampu saya tuliskan atas apa yang saya lihat dan rasakan terhadap foto yang terpampang. Semoga berkenan dan tak menyinggung perasaan.

Apa yang saya lihat dari sebuah foto dengan background tembok putih. Seorang pria paruh baya. Berpeci putih, berkoko putih, berjanggut putih, dan berkumis pula. Dalam foto, beliau tersenyum. Senyumnya damai penuh kehangatan. Nampak jelas mengisyaratkan, orangnya ramah dan bijaksana. Itulah sekelumit yang mampu saya tuliskan atas apa yang saya lihat dan rasakan terhadap foto yang terpampang. Semoga berkenan dan tak menyinggung perasaan. Omjay adalah Seorang yang selalu senyum dan baik hati senang berbagi materi dan mengajak teman aktif menulis.

Senyum Sang Penulis

Dari senyuman terpancar kebahagiaan dari sang penulis yang sekaligus blogger. Beliau selalu menginspirasi banyak penilis baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Senyuman sang penulis indah sekali yang dapat menghapus segala kegalauan hati. Dimalam hari foto itu di jepret sinarnya seperti mengalahkan cahaya rembulan memancarkan kebahagian yang tiada banding dapat dilihat dari senyuman yang penuh makna.

Foto seorang laki-laki dengan wajah bersih, tersenyum simpul. Semburan senyum diwajahnya seakan menggambarkan kebahagiaan yang sedang beliau rasakan. Ya, benar sekali, hari ini beliau tengah bahagia, bahagia karena bisa berbagi kesesama rekan sekalian.

Beliau terkenal dengan namanya yang keren yaitu Om Jay, Sosok Blogger dengan segudang prestasi. Beliau seorang penulis hebat, menulis disetiap saat dan waktu yang ada. Menurut beliau menulis itu ibaratkan jurnal harian kehidupan kita.

Bersyukur Alhamdulillah, dan senang sekali bisa bertemu dengan sosok orang hebat seperti beliau, walau hanya lewat dunia Maya. Terima kasih saya buat Om Jay, yang telah memberikan motivasi hebat “menulislah dan buktikan apa yang terjadi”.

Assalamualaikum Cak Inin dan Omjay.

Saya, Ibu Mujiatun dari SMPN 2 BANJIT Kabupaten Way Kanan, Lampung mohon izin untuk menyampaikan tulisan ini kepada Omjay.

Menatap foto ini mengingatkanku pada 11 bulan yang lalu. Kali pertama aku mengenal beliau di dunia maya.

Tepatnya, bulan November 2020 pada Pelatihan Menulis Online yang diselenggarakan oleh PGRI di WA grup. Yaitu Pelatihan Balajar Menulis Gelombang 17 di bawah asuhan Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd. M.Pd. yang sering kupanggil Omjay.

Beliau adalah seorang guru BLOGGER INDONESIA yang kiprahnya di bidang literasi tak dapat diragukan lagi.

Hal itu terbukti dengan karya tulisnya yang telah terbit tak terhitung lagi jumlahnya. Baik berupa artikel di berbagai media maupun berupa buku.

Selain itu, beliau pun seorang motivator dan inspirator sejati. Yang menggerakan literasi benar-benar berangkat dari keikhlasan hati. Sudah ratusan guru dari seluruh penjuru Indonesia yang berhasil menerbitkan buku solo lantaran bimbingan beliau.

Dan, salah satunya adalah aku. Sejak usia 19 tahun aku mengindamkan ingin memiliki sebuah buku solo. Alhamdulillah, impian itu pun terwujud di kala aku berusia 49 tahun.

Buku itu pun terlahir lantaran bimbingan Omjay. Yang dengan tulus hati membimbingku, setiap malam Selasa, Kamis, dan Sabtu. Melalui bimbingan Omjay dan para penulis andal di Kelas Menulis Omjay Gelombang 17 selama 2 bulan akhirnya buku solo perdanaku terbit.

Bahagia tak terkira rasanya saat itu, bahkan masih berasa hingga saat ini. Insya Allah, akan menjadi Pengalaman Pertamaku di dunia menulis, yang tak akan terlupakan selamanya.

Yang lebih membahagiakan lagi buatku adalah, Omjay berkenan mengawal kelahiran buku itu dengan memberikan kata pengantar langsung. Sehingga membuatku semakin percaya diri dalam berkarya dan berliterasi hingga saat ini.

Alhamdulillah, benar-benar suatu anugerah bagiku bisa jumpa Omjay. Sosok motivator dan inspirator sejati yang selalu berbagi ilmu serta inovasi dengan tulus hati.

Terima kasih Omjay atas ilmu dan bimbinganya selama ini. Semoga Omjay dan keluarga selalu sehat dalam lindungan Allah SWT 🤲

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com 

2 thoughts on “Anak Kucing Yang Lucu dan Omjay Guru Blogger Indonesia

  1. Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan seorang penulis dan blogger yang luar biasa. Dengan mengikuti pelatihan ini sungguh saya sangat beruntung karena saya banyak menemukan ide-ide kreatif dan menginspirasi sekali untuk menulis karya.
    Trima kasih Om Jay.
    Semoga selalu sehat dan panjang umur shg dapat menelorkan banyak penulis.

Comments are closed.