Part 2

“Saya juga yakin mister, alm. Bapak mister pernah bilang sama Saya” Kata Kak Adi dengan suara yang lembut.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Obrolan di dalam gedung Madrasah semakin berbobot dengan adanya beberapa masukkan dari Kak Adi, Mas Darto, dan Bu Norma. Saya hanya menyimak saja, karena memang masih baru bergabung dan juga memang belum tahu banyak tentang Madrasah ini.

“Jadi mister Indra, mengajar di Madrasah itu banyak barokahnya. Jangan khawatir mau mengajar apa nanti, yang penting kak Indra atau mister Indra sudah mau bergabung, nanti cara mengajarnya akan mengallir. Apalagi saya yakin dengan pengalaman mister Indra selama ini menjadi guru di Sekolah formal, pasti bisa diterapkan di Madrasah ini”. Kata Mas Daro meyakinkanku lagi.

“…”, ku hanya manggut-manggut saja dan senyum-senyum tanda mengiyakan

“Satu lagi ya kak Indra, pesan Alm. Pak H. Ubaid. Pernah bilang ke saya, mengajar itu yang penting berani kecap (ngomong) aja dulu, kalo sudah berani kecap, pasti secara tidak langsung kita sudah menguasai materinya. Tinggal kita kembangkan lagi dalam bentuk materi yang baik, sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan” Mas Darto menambahkan.

“Baiklah… Bismillah” Lirihku dalam hati.

“Silahkan Kak Adi, jika ada yang perlu ditambahkan” Mas Darto mempersilahkan

“Iyaa… Mas Darto, dan Bu Norma. Serta Kak Indra yang baru bergabung, Saya ucapkan terimakasih atas  waktunyaa, jadi keadaan Madrasah saat ini memang seperti yang kita lihat. Madrasah ini merupakan bangun suadaya masyarakat, dan siapa saja bisa menggunakan fasilitas Madrasah ini, Seperti bangku serta kursi merupakan benda-benda Madrasah yang sering dipinjam oleh masyarakat sekitar, dan biasanya jarang sekali kembali”. Kak Adi membuka pembicaraan yang serius kepada kami semua.

“Seperti kegiatan Idul Qurban kemarin juga menggunakan gedung Madrasah untuk melakukan pencacahan daging sapi dan kambing”.  Kak Adi menambahkan

“Namun, jangan lupa Kak Adi. Tetap ada tanggung jawab dari masyarakat yang menggunakan gedung Madrasah untuk membersihkan sampai bersih seperti semula”. Sela Mas Darto.

“Iya dibersihkan Mas, sampe-sampe bangku dan kursi juga bersih gak dikembalikan lagi” Celetuk Ibu Norma.

“Sssttttt gak boleh ngomong gitu Bu” Kak Adi mengingatkan

“Digembok aja Kak Adi” Usul sederhanaku

“haaaduuuuhhhh Kak Indra, gemboknya sudah berkali-kali diganti, karena sering dijebol” Mas Darto menggerutu

“Seriuuuss” Kagetku

“Iya begitu keadaannya Kak Indra” Kak Adi mengakhiri pembicaraan tentang gembok

Saya berfikir kenapa gembok bisa dirusak berkali-kali. Jadi letak geografis Madrasah Daarussalam ini sangat unik, karena berdiri dipinggir kali yang cukup besar. Pada saat datangnya musim penghujan maka akan datang pula bencana yang biasa kita sebut banjir. Disaat banjir inilah para warga membuka secara paksa gembok Madrasah, yang gunanya untuk meminjam bangku atau kursi Madrasah. Bangku dan kursi tersebut digunakan sebagai media penyelamat barang-barang di Rumah yang kebanjiran. Namun amat disayangkan peminjaman bangku dan kursi tidak serta merta ada rasa tanggung jawab unuk menjaga benda tersebut dengan baik, sering kali bangku dan kursi kembali dalam bentuk yang kurang baik, bahkan tidak kembali atau bisa dikatakan pinjam kemudian menjadi hak milik pribadi.

“Kak Adi, Bu Norma dan Kak Indra. Madrasah ini keadaannya seperti ini mari kita manfaatkan untuk mendidik para santri ilmu agama dengan baik. Untuk keadaan gembok, kursi, bangku atau yang lainnya kita bisa rapihkan sambil jalan. Itu kira-kira saran dari saya” Pak Darto meluruskan keadaan

“Atau jika ada yang mau menambahkan, silahkan. Mungkin Kak Adi, Ibu Norma atau Kak Indra” Pak Darto menambahkan

“Bu Norma mugkin” Kak Adi mempersilahkan

“Kalo saya sih hanya minta bantuannya untuk mengajar, karena saya ini pegang 3 kelas. Jadi saya memiliki harapan yang besar kepada Kak Indra juga dengan Kak adi untuk bisa hadir minimal seminggu satu kali tatap muka, walaupun saya tahu kesibukan Kak Adi dan Kak Indra di Sekolah masing-masing” Suara Bu Norma yang lembut membuat kami memperhaikan dengan seksama

“insyaallah Bu” Jawabku dan Kak Adi berbarengan

“Kak Indra, ada lagi yang mau disampaikan” Kata Kak Adi

“Terus terang, jika melihat kondisi yang ada sekarang. Saya melihat harus ada perubahan atau penambahan dalam layout serta display Madrasah. Bagaimana jika minggu ini kita sama sama membersihkan atau mempercantik Madrasah ini, agar lebih layak dalam kegiatan belajar mengajar” Ajakku kepada semua pengurus.

“Bagaimana yang lain, usulan Kak Indra. Kira-kira jika setuju, kapan kita bisa mulai hal tersebut, atau bisa dibilang kerja bakti ya kak Indra” Kak Adi menanyakan kepada kawan-kawan

“Kalo saya … ” Kata Pak Darto